widgets

web widgets

Selasa, 26 Agustus 2014

WAGUB SUDIKERTA SERAHKAN 190 KENDARAN RODA DUA


Penyerahan Bantuan Hibah Sepeda Motor dari Pemrov Bali kepada Desa Pakraman, Sabtu (23/8)

Komitmen Pemprop Bali dalam menunjang keberadaan Desa Adat / Pakraman benar-benar diwujudkan dengan memberikan sarana bantua sepeda motor sejumlah 190 unit, diserahkan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, Sabtu, 23 Agustus 2014 di Amlapura.
Wakil Gubernur I Ketut Sudikerta mengatakan , Pemprop Bali sudah menyadari betapa berat tugas dan tanggungjawab desa adat di Bali dalam mengemban misi keagamaan dan melestarikan adat budaya Bali. Oleh karena itu perlu ditunjang ketersediaan financial yang cukup dan saraa memadai sehingga memberikan kelancaran dalam melaksanakan aktifitas di desa adat. Disampig memberikan sarana dan prasarana pemprop bali melalui program Guberbur Bali juga mengarahakan bantuan hibah berupa dana dari sumber BKK sebesar 100 juta rupiah dan direncanakan akan meningkat tahun 2015 menjadi 200 juta rupiah. Bagi Pemprop Bali tidak ada pilihan lai bagi upaya memperkuat kelembagaan pranata desa adat jika menginginkan Bali Ajeg dan peradaban Hindhu di Bali memiliki daya tahan yang kokoh ditengah gempuran zaman. Hal tersebut disadari juga karena setiap desa adat tidak memiliki kemampuan merata sehingga perlu dibantu. 

Bahkan untuk menujang operasinal dan kesejahteraan bendesa Adat Pemprop Bali juga memberikan insentif lebih menigkat lagi dari semula biasanya menerima 300 ribu per bulan tahun 2015 akan ditingkatkan mejadi 1 juta rupiah per bulan. Utuk hibah kedaraan rda dua Wagub Sudikerta menegaskan bahwa sarana tersebut diberikan kepada desa adat bukan bendesa tetapi dimanfaatkan oleh Bendesa serta dapat digunakan krama adat sepanjang dibutuhkan. Untuk keperluan balik nama sepeda motor Wagub Sudikerta secara khusus memberikan batuan bea balik nama sebesar 57 juta rupiah secara pribadi atau rata-rata 300 ribu rupiah per unit kedaraan sehingga desa tidak mengeluarkan dana lagi. Diharapkan  agar asset tersebut dimuat dan dicatatkan menjadi asset desa adat dari hibah Pemprop Bali, bahka jika krama memiliki keperluan untuk memanfaatkan kendaraan tersebut agar bisa diberikan.
 Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan,  keberadaan lembaga adat tersebut bersumber dari sastra agama Hindhu  antara lain Tri Mandala dan Tri Hita Karana,  menjadi landasan dalam mengembangkan keberadaan lembaga dimaksud. Atas dasar itulah,  pemerintah melakukan pembinan terhadap Desa Pakraman, agar tetap lestari. Kepada prajuru Desa Pakraman dapat mencermati permasalahan yang ada untuk menjaga kestabilan dan keamanan desa pakraman itu sendiri.  Mengenai bantuan, Bupati menegaskan hanya sebagai perangsang dalam memotivasi masyarakat agar terus berpartisipasi dalam pembangunan Bali dan  Kabupaten Karangasem khususnya. Diingatkan, agar tidak akibat memperoleh bantuan pemerintah menyebabkan timbulnya masalah, menyebabkan rusaknya tatanan lembaga tradisional yang ada. Namun sebaliknya melalui bantuan tersebut dapat meningkatkan keharmonisan, kelestarian organisasi adat dilandasi sesanti Sida Adung Salunglung Sabayantaka Paras Paros Sarpanaya.
            Ditambahkan, Untuk meningkatkan kualitas kelembagaan diperlukan bantuan operasional untuk menjalankan kewajiban adat ,  agar tetap mampu lestari mendukung dan melaksanakan prinsip ajaran agama Hindhu mengajegkan Bali. Pemerintah bekerjasama dan mendukung lembaga tradisional yang ada,  demi tujuan menjaga peradaban adat dan budaya Bali yang sudah dikenal ke manca negara sebagai peradaban budaya adiluhung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar