Penyerahan Bantuan Hibah Sepeda Motor dari Pemrov Bali kepada Desa Pakraman, Sabtu (23/8) |
Komitmen Pemprop Bali dalam
menunjang keberadaan Desa Adat / Pakraman benar-benar diwujudkan dengan
memberikan sarana bantua sepeda motor sejumlah 190 unit, diserahkan Wakil
Gubernur Bali I Ketut Sudikerta, Sabtu, 23 Agustus 2014 di Amlapura.
Wakil Gubernur I Ketut
Sudikerta mengatakan , Pemprop Bali sudah menyadari betapa berat tugas dan
tanggungjawab desa adat di Bali dalam mengemban misi keagamaan dan melestarikan
adat budaya Bali. Oleh karena itu perlu ditunjang ketersediaan financial yang
cukup dan saraa memadai sehingga memberikan kelancaran dalam melaksanakan
aktifitas di desa adat. Disampig memberikan sarana dan prasarana pemprop bali
melalui program Guberbur Bali juga mengarahakan bantuan hibah berupa dana dari
sumber BKK sebesar 100 juta rupiah dan direncanakan akan meningkat tahun 2015
menjadi 200 juta rupiah. Bagi Pemprop Bali tidak ada pilihan lai bagi upaya
memperkuat kelembagaan pranata desa adat jika menginginkan Bali Ajeg dan
peradaban Hindhu di Bali memiliki daya tahan yang kokoh ditengah gempuran zaman. Hal
tersebut disadari juga karena setiap desa adat tidak memiliki kemampuan merata
sehingga perlu dibantu.
Bahkan untuk menujang
operasinal dan kesejahteraan bendesa Adat Pemprop Bali juga memberikan insentif
lebih menigkat lagi dari semula biasanya menerima 300 ribu per bulan tahun 2015
akan ditingkatkan mejadi 1 juta rupiah per bulan. Utuk hibah kedaraan rda dua
Wagub Sudikerta menegaskan bahwa sarana tersebut diberikan kepada desa adat
bukan bendesa tetapi dimanfaatkan oleh Bendesa serta dapat digunakan krama adat
sepanjang dibutuhkan. Untuk keperluan balik nama sepeda motor Wagub Sudikerta
secara khusus memberikan batuan bea balik nama sebesar 57 juta rupiah secara
pribadi atau rata-rata 300 ribu rupiah per unit kedaraan sehingga desa tidak
mengeluarkan dana lagi. Diharapkan agar
asset tersebut dimuat dan dicatatkan menjadi asset desa adat dari hibah Pemprop
Bali, bahka jika krama memiliki keperluan untuk memanfaatkan kendaraan tersebut
agar bisa diberikan.
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg
mengatakan, keberadaan
lembaga adat tersebut bersumber dari sastra agama Hindhu antara lain Tri Mandala dan Tri Hita
Karana, menjadi landasan dalam
mengembangkan keberadaan lembaga dimaksud. Atas dasar itulah, pemerintah melakukan pembinan terhadap Desa
Pakraman, agar tetap lestari. Kepada prajuru Desa Pakraman dapat mencermati
permasalahan yang ada untuk menjaga kestabilan dan keamanan desa pakraman itu
sendiri. Mengenai bantuan, Bupati menegaskan
hanya sebagai perangsang dalam memotivasi masyarakat agar terus berpartisipasi
dalam pembangunan Bali dan Kabupaten
Karangasem khususnya. Diingatkan, agar tidak akibat memperoleh bantuan
pemerintah menyebabkan timbulnya masalah, menyebabkan rusaknya tatanan lembaga
tradisional yang ada. Namun sebaliknya melalui bantuan tersebut dapat
meningkatkan keharmonisan, kelestarian organisasi adat dilandasi sesanti Sida Adung Salunglung Sabayantaka Paras
Paros Sarpanaya.
Ditambahkan, Untuk meningkatkan kualitas kelembagaan
diperlukan bantuan operasional untuk menjalankan kewajiban adat , agar tetap mampu lestari mendukung dan
melaksanakan prinsip ajaran agama Hindhu mengajegkan Bali. Pemerintah
bekerjasama dan mendukung lembaga tradisional yang ada, demi tujuan menjaga peradaban adat dan budaya
Bali yang sudah dikenal ke manca negara sebagai peradaban budaya adiluhung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar