widgets

web widgets

Selasa, 02 September 2014

ANTISIPASI ISIS BUPATI GREDEG RANCANG ROADSHOW KE KECAMATAN



Bupati Karangasem I Wayan Geredeg,  menandatangani naskah deklarasi penolakan ISIS bersama lembaga umat beragama Kabupaten Karangasem, 2-9-2014 di Wantilan Pemkab setempat
Guna meredam gerakan kelompk garis keras ISIS yang sudah dilarang di tanah air, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg,  menandatangani naskah deklarasi penolakan ISIS bersama lembaga umat beragama Kabupaten Karangasem, 2-9-2014 di Wantilan Pemkab setempat. 
Kepala Badan Kesbang Linmas Kab. Karangasem Ida Bagus Ketut Sulendra melaporkan menyusul keberadaan ISIS yang mengancam dan merongrong eksistensi Pancasila dan UUD 45 serta NKRI, sudah selayaknya mendapat penolakan keras dari segenap elemen masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali di Kabupaten Karangasem telah sepakat untuk melakukan deklarasi penolakan terhadap ISIS. Adapun tujuan  dari dekalarasi adalah membulatkan tekad untuk medapatkan dukungan moril dalam mensosialisasikan penolakan ISIS di Karangasem untuk menciptakan kehidupan damai. Peserta deklarasi sejumlah 175 orang terdiri dari lembaga umat beragama seperti MUI PHDI, Parki, MPAG, Walubi, MMDP, Forum Kerukunan Umat Beragama, Mahasiswa, Forum Muspida, Kepala SKPD, Camat dan Forum Kepala Desa.
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan,  pergerakan ISIS di Indonesia patut diwaspadai dan diantisipasi keberadaannya di wilayah hukum Kabupaten Karangasem melalui rencana sosialisasi ke seluruh Kecamatan yang akan disinkrunkan dengan sosialisasi pembangunan. Upaya untuk melakukan penyebarluasan informasi tersebut tidak cukup hanya dilakukan unsur aparatur negara semata, melainkan harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dikatakan, khusus di pintu masuk seperti pelabuhan Padagbay maupun pinggiran pantai lainnya tempat sandaran jukung, juga dihimbau Bupati Geredeg agar diwaspadai. Dikatakan, masyarakat tidak perlu harus mengetahui tanda-tanda lebih dahulu, karena hal tersebut bersifat laten maka kewaspadaan harus dibangun secara menyeluruh melalui kesadaran akan adanya bahaya laten yang mengancan idiologi negara dan NKRI.   Bilamana ditemukan penduduk pendatang dengan  identitas kurang jelas agar segera dilaporkan. Untuk rencana sidak dan sosialisasi masih menunggu jadwal yang disusun Sekretaris Daerah,  paling lambat bulan depan. Begitu informasi masalah ISIS terbuka di media massa masyarakat telah memiliki pemahaman, namun belum menyeluruh sehingga perlu digarap dengan kegiatan sosialisasi.
Dandim 1623 Karangasem, Letkol Arm. Erdi Eka Widjayanto, S.I.P mengatakan, kegiatan menangkal gerakan ancaman seperti ISIS diperlukan sinergi antara aparat dengan seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah gerakannya lebih meluas. Untuk aparatur di jajaran TNI peran Babinsa di lapangan sangat mewarnai upaya untuk mencegah dan menangkal rembesan gerakan tersebut dan diharapkan bisa bekerjasama di lapangan dengan tokoh masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar