widgets

web widgets

Senin, 22 September 2014

BUPATI GEREDEG SERAHKAN 2 UNIT BEDAH RUMAH DI PADANG TUNGGAL DUDA SELAT

Bupati Geredeg didampingi Wabup I Made Sukerana menyerahkan bedah rumah di Padang Tunggal Duda Selat Karangasem, Sabtu (20/9/2014)
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH, MAP didampingi Wabup I Made Sukerana, SH, Sabtu (20-9-2014) menyerahkan 2 unit bedah rumah bagi 2 orang KK miskin Padang Tunggal, Duda, Selat, Karangasem senilai Rp. 60.000.000, dihadiri Ketua DPRD I Nengah Sumardi, SE, M.Si, Anggota DPRD Propinsi Bali Ni Putu Yuli Artini,  Anggota DPRD Karangasem asal Dapil setempat I Gusti Agung Dwi Putra, Camat Selat Merta Dina dan Pebekel setempat.
            Bantuan 2 buah bedah rumah bersumber dari bantuan  Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta  bernilai masing – masing Rp. 30.000.000 diterima oleh 2 warga KK miskin yakni I Ketut Ardana dari Banjar Padang Tunggal Kangin dan Ni Wayan Muniari dari Padang Tunggal Kauh. Desa Pakraman Padang Tunggal terdiri dari 2 Dusun masing-masing Padang Tunggal Kangin memiliki sekitar  20  KK miskin dan Padang Tunggal Kauh 25 KK miskin.
            Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH, MAP mengatakan,  penyerahan bantuan bedah rumah di Padang Tunggal merupakan bantuan dari Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta kepada warga KK Miskin di Padang Tunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat. Ia menyampaikan terima  kasih kepada Wakil Gubernur  Bali yang telah  memberikan kepeduliannya membantu program  bedah rumah untuk warga KK miskin di  Karangasem. Namun demikian Bupati Geredeg mengharap agar program bantuan bedah rumah hendaknya melalui mekanisme jalur yang sudah ada,  karena pemerintah Kabupaten Karangasem lebih tau tentang keberadaan kebutuhan bedah rumah di Karangasem. Hal-hal yang mesti diperhatikan seperti adanya skala prioritas daerah, ada program tuntas desa, tuntas kecamatan yang selayaknya menjadi pertimbangan-pertimbangan dalam menempatkan pemberian program bedah rumah bagi masyarakat.
            Bahkan yang perlu mendapat perhatian antara lain juga kondisi masyarakat dari segi ekonomi karena banyak warga yang semua  katagori miskin sudah ada yang berhasil seperti anggota keluarganya berhasil bekerja di luar negeri khusunya Kapal Pesiar sehingga sebenarnya mereka sudah bisa mandiri tidak perlu dibantu lagi. Penempatan bantuan yang kurang akurat malah bisa menimbulkan efek negatif di bawah, karenanya diperlukan kajian dan informasi yang jelas dari bawah terhadap kondisi masyarakat yang layak mendapat bedah rumah.
Kabupaten Karangasem bahkan sudah mendapatkan bantuan rehab rumah dari pusat sebanyak 1.000 unit dari Bantuan Sosial  Perumahan Swadaya (BSPS) yang cukup signifikan mengurangi keberadaan kebutuhan rumah yang layak dibedah di Karangasem. Dari sekitar 6.000 unit kebutuhan kini tinggal sekitar 5.000 unit yang membutuhkan bedah rumah.
           Tahun 2014saja Pemkab.  Karangasem merencanakan memprogramkan bedah rumah melalui APBD-Perubahan 2014 sebanyak 104 unit senilai 15 juta per unit  dan rehab rumah sebanyak 54 unit senilai 6 juta rupiah per unit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar