PENILAIAN DUTA PKTP KAB. KARANGASEM |
Humas Karangasem – Guna melakukan pencegahan meluasnya ancaman penyakit kanker, Yayasan Kanker
Indonesia Cabang Bali menyasar sekolah sebagai obyek garapan menangkal lebih
dini penyakit mematikan tersebut dalam payung kegiatan Penanggulangan Kanker
Terpadu Paripurna (PKTP) Kabupaten Karangasem.
Saat
menilai Kegiatan PKTP di SDN
1 Sengkidu, SMPN 1 Manggis dan SMKN 1 Manggis yang dipusatkan di SMPN 1
Manggis, Senin (17/11/2014), Ketua PKTP Karangasem dr. I Gusti Made Tirtayana,
MM, melaporkan kegiatan PKTP di Kabupaten antara lain membina pengorganisasian
dan pengadministrasian di sekolah, mengadakan penyuluhan kanker bagi siswa di
sekolah, koor kanker, simulasi penanggulangan kanker, tanaman obat keluarga,
kantin sekolah dan ruang UKS.
Ketua YKI Bali Nyonya Ayu Pastika dalam
sambutannya yang dibacakan Wakil Ketua II YKI Bali Prof. Dr.dr.I Gede Putu
Surya,SpOG(K)., mengatakan penelitian di Indonesia maupun di dunia telah
membuktikan bahwa sebagian besar (80 %)
kanker paru disebabkan oleh kebiasaan merokok. Di Indonesia Lebih kurang 76 %
mulai merokok di bawah usia 25 tahun. Golongan ini mempunyai resiko amat besar
terkena kanker paru. Umumnya mereka belum mempunyai penghasilan yang tetap dan
masih duduk di Bangku sekolah lanjutan.
Program PKTP diprioritaskan menyasar SD, SMP hingga SMA atas bantuan pendanaan
dari Pemprop Bali dan Amsterdam Medical Centre (AMC) Belanda.
Diharapkan Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) program sekolah ini
dilaksanakan guna memberi pengetahuan perjalanan penyakit kanker yang dapat dimengerti
anak-anak, prilaku dan pola hidup bersih membudaya dikalangan sekolah sehingga memberi imbas bagi
keluarga. Untuk itu dilaksanakan Lomba PKTP tingkat Propinsi untuk katagori tingkat Kabupaten,
tingkat SMA, SMP dan SD, sehingga dicapai peningkatan kualitas harapan hidup
dan menurunnya angka penderita kanker.
Ditambahkan,
dengan telah terbentuknya Duta Peduli Kanker di masing -masing sekolah yang
baik dan handal perlu diperhatikan dan memiliki beberapa faktor seperti
memiliki kemampuan untuk tugas yang akan dilakukan. Hal lainnya yang perlu
diperhatikan, memiliki kemampuan pintar, berbakat, ditambah dengan keinginan
dan motivasi untuk bekerja, memiliki
sikap yang baik mau diajar, mudah bekerja dalam tim dan memiliki
pengalaman untuk menjadi Duta Peduli Kanker yang baik dan efesien. “Terkadang kemampuan
itu sudah dimiliki sebelum menjadi Duta, tetapi bisa juga dipelajari sambil
bertugas,” katanya
Bupati
Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, penyebab kanker sangat bergatung dari
jenis penyakit yang diderita. Penyebab kanker
bisa dipicu banyak faktor. Namun secara umum, penyebab kanker dapat
ditimbulkan karena pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok menyebabkan
kanker paru-paru. Dikatakan Geredeg, di Kabupaten Karangasem telah dikeluarkan
Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dalam
rangka mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan jumlah kasus kanker.
Disamping itu, kanker juga dapat disebabkan oleh sinar ultraviolet matahari,
radiasi, perilaku seks yang tidak sehat, mengkonsumsi makanan dan minuman
mengandung bahan kimia, minuman beralkohol, makanan yang diawetkan, keturunan
dan sampah plastik bisa menyebabkan pencemaran udara yang bersifat karsinogenik
(zat pemicu penyakit kanker).
Pada
kesempatan tersebut, Bupati Geredeg mengingatkan seluruh pihak sekolah baik
para siswa maupun para pengajar agar membudayakan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) melalui cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan larangan merokok di
Kawasan Tanpa Rokok (KTR). “Kalau di
lingkungan sekolah, para pengajarlah yang harus selalu dapat memberi contoh
kepada anak didiknya untuk membudayakan hidup bersih dan sehat sejak dini,” tegasnya.
Turut Hadir
Ketua YKI Kabupaten Karangasem Nyonya Sujani Geredeg, Nyonya Adnya
Mulyadi bersama Tim PKTP Kabupaten, Direktur RSUD Kabupaten Karangasem dan
Instasi terkait lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar