Bupati Karangasem Wayan Geredeg dalam forum pertemuan para bupati dengan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat |
Humas Karangasem - Kabupaten Karangasem memiliki potensi besar di bidang pariwisata dan peternakan khususnya sapi. Namun akibat minimnya infrastruktur di Bumi lahar tersebut, mennyebabkan kedua sektor yang sedang dikembangkan Pemkab Karangasem ini menjadi terhambat. Tidak dipungkiri akses jalan menjadi salah satu kendala yang menghambat geliat pembangunan di wilayah Bali Timur yang mencakup Kabupaten Karangasem dan Buleleng. Akibatnya perkembangan perekonomian termasuk investasi di bidang pariwisata masih dirasa sangat lambat.
Sesuai arahan Menteri Pekerjaan Umum, Bupati Geredeg didampingi Kepala Bappeda Ketut Sedana Merta, menyebutkan, pihaknya secepatnya akan membuat usulan ke Pemerintah Pusat. Khusus untuk pembangunan di Karangasem, Bupati Geredeg, kepada wartawan, Selasa (27/1) kemarin menjelaskan pihaknya merencanakan pembukaan jalan baru ke wilayah-wilayah pedalaman hingga ke kawasan kaki gunung.
Selain membuka keterisolasian daerah, pembukaan jalan baru itu juga untuk program pengembangan peternakan sapi Bali. Pembukaan akses jalan untuk memberikan ruang yang lebih banyak bagi masyarakat untuk mengembangkan sektor pertanian. ‘’Jika sudah ada jalan yang bagus, mencari rumput bisa dengan sepeda motor. Itu tentu akan memudahkan petani yang akan berdampak pada meningkatnya populasi sapi,’’ katanya.
Kendala di bidang pekerjaan umum itu menjadi salah satu materi yang dipaparkan Bupati Karangasem Wayan Geredeg dalam forum pertemuan para bupati dengan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1) lalu. Pada forum yang diikuti para bupati di wilayah Bali, NTB, NTT dan Kalimantan serta dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja tersebut, Bupati Geredeg mengungkapkan, pariwisata sejatinya bisa menjadi andalan Karangasem untuk menopang pendapatan daerah.
Namun, sayangnya sejauh ini baru Kabupaten Badung dan Denpasar yang merasakan dampak dari sektor tersebut. Menurut orang nomor satu di Karangasem ini, wilayah Bali Timur sulit mendapatkan manfaat yang signifikan dari sektor pariwisata karena dari sisi transportasi masih sulit dijangkau. Untuk mengatasinya, Bupati Geredeg mengatakan pembangunan bandara diyakini mampu mengatasi permasalahan tersebut.
Untuk mengatasi ketimpangan pembangunan yang masih terjadi, Bupati Geredeg berharap Pemerintah Pusat melanjutkan sejumlah program yang hingga kini belum rampung. Seperti kelanjutan pembangunan By Pass IB Mantra tembus Buleleng dan pembangunan pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo di Kecamatan Manggis. Sedangkan rencana pembangunan bandara, diharapkan Pemerintah Pusat segera menetapkan lokasinya. “Di wilayah Karangasem ataupun Buleleng tidak masalah. Hadirnya bandara akan memberikan dampak positif bagi kedua kabupaten ini,” paparnya.
Selain jalan, Karangasem juga akan mengusulkan pembangunan sejumlah embung geomembran yang saat ini jumlahnya dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Air embung selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, juga untuk pengembangan sektor peternakan utamanya sapi Bali yang saat ini populasinya di Karangasem sekitar 140.000 ekor. (dwa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar