Bertepatan
Hari Anggara Kasih Kliwon Wara Perangbakat
Selasa, (19-8-2014) dilaksanakan Piodalan di Pura Prajapati Hyang Aluh Besakih dipuput
3 sulinggih masing-masing Ida Pedanda Istri Rai dari Geria Gunung Biau Desa
Muncan Kecamatan Sela, Ida Pedanda Gede Pasuruan dari Geria Kawan Sibetan
Bebandem dan Ida Pedanda Gede Jelantik Dwaja dari Geria Dauh Pasar Budakeling.
Upacara
piodalan menggunakan kelengkapan Catur Rebah
dengan pecaruan tingkatan manca
sato, serta kelengkapan suci,
pejatian, dihadiri , Bupati Karangasem I Wayan Geredeg dan
sejumlah Pimpinan SKPD terkait
serta para bakta umat Hindhu pengempon
pura dari Pemaksan Batumadeg. Menurut penjelasan Jro Mangku Mara, Pura
Prajapati Jagat Hyang Aluh Besakih diempon 260 krama Pemaksan Batumadeg yang
memiliki tanggung jawab emponan pada 3 palebahan Pura masin -masing Pura Peninjoan, Batumadeg dan Prajapati
Jagat. Dijelaskan, Ida Betara Dewi Durga yang distanakan di pura hulun setra
Prajapati Jagat Bali – Hyang Aluh merupakan tempat umat Hindhu melaksanakan
ritual terkait permohonan anugrah keselamatan dan kesentosaan umat.
Ka. Bag. Kesra Drs. I Wayan Astika, M.Si, mengatakan, upacara piodalan sebagai wujud yadnya pengorbanan suci untuk persembahyangan guna memulyakan stana Hyang Widhi yang berstana di Pura Prajapati Hyang Aluh sebagai manifestasi saktinya ciwa, memberi inspirasi akan kesadaran adanya hukum rta (lahir, hidup, mati). Saat piodalan dipuja kemulyaan beliau untuk dapat memberikan berkah karunia keselamatan bagi umat manusia dan jagat sekala beserta seluruh isinya.
Ka. Bag. Kesra Drs. I Wayan Astika, M.Si, mengatakan, upacara piodalan sebagai wujud yadnya pengorbanan suci untuk persembahyangan guna memulyakan stana Hyang Widhi yang berstana di Pura Prajapati Hyang Aluh sebagai manifestasi saktinya ciwa, memberi inspirasi akan kesadaran adanya hukum rta (lahir, hidup, mati). Saat piodalan dipuja kemulyaan beliau untuk dapat memberikan berkah karunia keselamatan bagi umat manusia dan jagat sekala beserta seluruh isinya.
Pura Prajapati Hyang Aluh sebagai
kahyangan jagat penghulun setra Bali, merupakan bagian tak terpisahkan dari
keberadaan Pura- Pura di Besakih khususnya Pura Dalem Puri yang memiliki keunikan fungsi dalam menjembatani srada/kepercayaan umat
terhadap para leluhur /kawitannya, yang sangat ramai dikunjungi manakala
piodalan berlangsung.
Saat
puncak Upacara dilengkapi dengan prosesi wali Topeng Pajeg, Wayang lemah dan
iringan tetabuhan gong, dan dilakukan
Mendem Pedagingan serta menanam pohon Nagasari oleh Bupati Karangasem. Sebelum puncak upacara Pujawali dilaksanakan upacara`nedunang Ida Betara,
Upacara Rsi Gana dan Mepepada Usai prosesi
upacara pidalan diakhisi dengan persembahyangan bersama, nunas tirta lan bija.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar