Subak Yeh Sayang, desa Bungaya, Bebandem memberikan laporan |
Humas
Karangasem – Menjadi Duta Kabupaten Karangasem, Subak Yeh Sayang, Banjar Dinas
Darma Karya, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem dinilai Tim Penilai Provinsi Bali yang dikoordinir
Kabid Lembaga Tradisional dan Adat Istiadat Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
Cokorda Bagus Pemayun, Rabu (5/11/2014) di bale subak setempat.
Tim
Penilai Provinsi diterima Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem
Gusti Lanang Tusta didampingi unsur Muspika Bebandem, Tim Pembina dan Evaluasi Kabupaten,
Kepala Desa Bungaya serta seluruh krama Subak Yeh Sayang.
Kelian
Subak I Komang Resni dalam laporannya mengatakan, keberadaan Subak Yeh Sayang
ini sudah ada sejak dahulu kami hanya mewarisi dan melanjutkan saja, karena dulu
tidak punya tempat untuk membangun bale
subak kami mengontrak lahan milik Pauman (kelompok tani jaman kerajaan) seluas 4
are selama 15 tahun. sekarang anggota
subak sudah 262 orang yang terdiri dari
16 tempek dengan luas wilayah kerja 122 hektar dan telah memiliki awig-awig,
perarem serta ekalikita subak ditahun 2009 yang gunanya untuk memperlancar
tugas-tugas yang berkaitan dengan irigasi anggota subak itu sendiri.
Bupati
Karangasem dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Karangasem Gusti Lanang Tusta mengatakan keberadaan subak
di Bali merupakan suatu warisan budaya dari nenek moyang kita di Pulau Dewata.
Keberadaan subak wajib dipertahankan disetiap generasi serta melanjutkan apa
yang telah diperbuat pendahulu kita yang secara bersama-sama mendukung
pembangunan serta menjaga persatuan
antar sesama masyarakat khususnya krama subak itu sendiri berdasarkan
swadarmaning agama dan dharmaning negara, mengukuhkan agama, adat-istiadat dan
budaya.
“Pemerintah
Daerah sangat bangga dan bersyukur dengan keberadaan subak ini, subak dapat
menjadi dasar kita dalam menerapkan ajaran Tri Hita Karana, yakni parhyangan,
pawongan dan palemahan, sehingga rasa kebersamaan dan gotong royong yang selama
ini telah terjaga dapat terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan,” ujarnya.
Lanang
Tusta menambahkan lembaga subak menjadi salah satu pilar budaya Bali dalam
mensejahterakan masyarakat dan diharapkan kelangsungan subak di Karangasem
dapat berjalan dengan harmonis, baik harmonis terhadap Tuhan, krama maupun
terhadap lingkungan. Di sini bukanlah juara yang terpenting tetapi bagaimana
selalu menjaga kelestarian subak, mengukuhkan agama, adat-istiadat dan budaya.
Ketua
Tim Penilai, Cok Bagus Pemayun menyatakan, mengapresiasi dan salut atas apa yang telah diraih
krama Subak Yeh Sayang dan semua itu telah berjalan dengan harmonis. Tujuan
penilaian sebagai sarana untuk mengevaluasi diri terhadap apa yang telah
dilakukan serta sebagai upaya untuk memberdayakan semua potensi yang ada di
subak, sehingga mampu menjadi benteng yang kuat dalam memperkuat dan
melestarikan adat dan budaya Bali.
“Saya
berharap kelangsungan subak di Karangasem tetap terjaga dengan awig-awig yang
dimilikinya. Melalui awig-awig ini dapat juga sebagai dasar menyelesaikan
sengketa, konflik yang terjadi.”ungkapnya
Diakhir
acara Sekdis Budpar Gusti Lanang Tusta juga mendampingi Tim Penilai Provinsi
meninjau dan melihat hasil dari Subak Yeh Sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar