widgets

web widgets

Kamis, 04 September 2014

KOMODITAS SALAK JATUH PETANI PILIH KEMBALI TANAM PADI



Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. I Komang Subratayasa
Menyusul kerap jatuhnya harga salak saat musim raya, kini sejumlah petani kembali memilih menanam komoditas padi di bekas lahan salak ditunjang telah tersedianya jaringan irigasi. Fenomena alih komoditi dari padi ke salak dan kembali dari salak ke padi terjadi di lahan Subak Desa Duda yang tediri 3 Perbekelan yakni Duda Timur, Barat dan Utara.
       Menurut Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. I Komang Subratayasa (4-8-2014), fenomena tersebut lazim terjadi manakala petani memilih komoditas yang lebih menjamin dan mengutungkan. Demikian pula yang terjadi di Karangasem, dulu petani menggebu beralih menanam salak merubah lahan basah menjadi lahan kering, karena harga salak sangat menjanjikan. Namun setelah berlangsung cukup lama, produksi salak harganya kini anjlog sehingga tidak lagi memberi jaminan penghasilan memadai bagi petani. Hal tersebut memicu petani melakukan rolling kembali penggunaan lahan dari kering ke basah, terlebih kini dilokasi-lokasi tersebut sudah ada jaringan irigasi dan harga padi /beras cenderung stabil. Untuk harga gabah kering panen per kilogram saat ini sekitar  Rp. 3.800/kg bahkan bisa lebih, sedangkan  harga beras setelah disosoh bisa mencapai sekitar Rp. 7.000 sampai Rp. 8.000 dari jenis beras Ciherang dan Cigelis.
Kini di Kabupaten Karangasem terdapat luas lahan salak sekitar ribuan Ha sedangkan padi atau luas sawah masih sekitar 8% atau sekitar 7.000 Ha. Alih fungsi lahan dari kering ke basah karena pertukaran penanaman komoditi salak ke padi hanya mencapai sekitar 50 Ha. Sementara untuk alih fungsi lahan  keseluruhan  dari lahan pertanian basah atau produktif ke non pertanian tidak terlalu tinggi karena ada juga perubahan lahan dari kering ke basah.
Kadis Subratayasa menyatakan produksi panen Karangasem sekitar 66.000 ton jika ditambah dengan produksi non beras seperti ketela, umbi-umbian dan kacang-kacangan maka produksi pangan menjadi surplus dibanding kebutuhan konsumsi setiap tahun. Namun jika hanya dihitung semua mengkonsumsi beras saja maka produksi pangan masih kurang.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar