Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. I Komang Subratayasa |
Menyusul kerap jatuhnya harga
salak saat musim raya, kini sejumlah petani kembali memilih menanam komoditas
padi di bekas lahan salak ditunjang telah tersedianya jaringan irigasi. Fenomena
alih komoditi dari padi ke salak dan kembali dari salak ke padi terjadi di lahan
Subak Desa Duda yang tediri 3 Perbekelan yakni Duda Timur, Barat dan Utara.
Menurut
Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Ir. I Komang Subratayasa
(4-8-2014), fenomena tersebut lazim terjadi manakala petani memilih komoditas
yang lebih menjamin dan mengutungkan. Demikian pula yang terjadi di Karangasem,
dulu petani menggebu beralih menanam salak merubah lahan basah menjadi lahan
kering, karena harga salak sangat menjanjikan. Namun setelah berlangsung cukup
lama, produksi salak harganya kini anjlog sehingga tidak lagi memberi jaminan
penghasilan memadai bagi petani. Hal tersebut memicu petani melakukan rolling
kembali penggunaan lahan dari kering ke basah, terlebih kini dilokasi-lokasi
tersebut sudah ada jaringan irigasi dan harga padi /beras cenderung stabil.
Untuk harga gabah kering panen per kilogram saat ini sekitar Rp. 3.800/kg bahkan bisa lebih, sedangkan harga beras setelah disosoh bisa mencapai sekitar Rp. 7.000 sampai Rp. 8.000 dari jenis
beras Ciherang dan Cigelis.
Kini di Kabupaten Karangasem
terdapat luas lahan salak sekitar ribuan Ha sedangkan padi atau luas sawah
masih sekitar 8% atau sekitar 7.000 Ha. Alih fungsi lahan dari kering ke basah
karena pertukaran penanaman komoditi salak ke padi hanya mencapai sekitar 50
Ha. Sementara untuk alih fungsi lahan keseluruhan dari lahan pertanian basah atau produktif ke
non pertanian tidak terlalu tinggi karena ada juga perubahan lahan dari kering
ke basah.
Kadis Subratayasa menyatakan produksi
panen Karangasem sekitar 66.000 ton jika ditambah dengan produksi non beras
seperti ketela, umbi-umbian dan kacang-kacangan maka produksi pangan menjadi
surplus dibanding kebutuhan konsumsi setiap tahun. Namun jika hanya dihitung
semua mengkonsumsi beras saja maka produksi pangan masih kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar