Bupati Wayan Geredeg Sosialisasikan Pagu Raskin Tahun 2015

Humas Karangasem – Pemerintah Kab. Karangasem melalui Dinas Sosial menggelar acara Sosialisasi Pagu Beras Miskin (Raskin) tahun 2015. Acara dihadiri Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH, Wakil Bupati I Made Sukerana, SH, Kepala BULOG Divre Bali yang diwakili Kepala Bidang Pelayanan Publik Dadang Kosasih , Kepala Dinas Sosial Sosial Drs. I Made Sosiawan, Tim Raskin Kab. Karangasem, Para Camat se- Kab. Karangasem, Para Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan se-Kab. Karangasem, Para Lurah/Perbekel se-Karangasem, bertempat di Gedung Pusat Seni dan Kerajinan Tradisional/UKM Center Jln Gajah Mada Amlapura, Rabu (7/1/2015).

Bupati I Wayan Geredeg dalam sambutannya menyampaikan seperti tahun sebelumnya Pemerintah Kab. Karangasem kembali sosialisasikan Pagu Beras Miskin  untuk masyarakat Karangasem,”Bahwa jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Karangasem untuk tahun 2015  berjumlah 24.255 RTS, untuk tahun 2015 pagunya bertambah lagi 192 RTS ,  tahun 2015 dianggarkan,  4.365.000,- Kilogram beras miskin, serta masyarakat miskin diberi  perkilonya  Rp.1600 untuk beras raskin, dengan anggaran oprasional 40 juta tahun 2015,”ujar Bupati.

Lebih lanjut dikatakan Bupati Geredeg  validasi data sesuaikan dengan Pagu Raskin.“Adakan musyawarah desa atau kelurahan untuk mengganti rumah tangga sasaran yang tidak sesuai kreteria asal tidak melebihi pagu, data dengan baik RTS yang ada sesuai dengan mekanisme, sosialisasikan dengan masyarakat, apabila ada lebih banyak RTS dengan pagu Raskin jadikan daftar tunggu untuk program-program penanggulangan kemiskinan lainnya seperti kartu keluarga sejahtera dan kelompok bersama, juga merupakan kesempatan Perbekel/Lurah untuk mengganti RTS yang tidak tepat dan nanti masukkan dalam yang akan dilaksanakan oleh BPS,”jelasnya.

Dalam kesempatannya Wabup Sukerana menambahkan, Perbekel/Lurah sebagai ujung tombak agar mendata RTS dengan benar sesuai ketentuan, ikuti petunjuk IRDA serta senantiasa mencatat dan mengusulkan bantuan terhadap warganya yang mengalami masalah seperti cacat berat dan lansia terlantar, bisa diusulkan biaya hidup Rp 300 ribu perbulan, bisa juga biaya pengobatan. (panca)