widgets

web widgets

Selasa, 23 September 2014

TIM PROPINSI EVALUASI –GRSSI-B RSUD KARANGASEM

       
Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH (tengah tengah) saat foto bersama bersama Tim Evaluasi Propinsi Bali yang dipimpin dr. Ni Made Lasmiwati (23/9/2014) di Amlapura
             Tim evaluasi Propinsi Bali dipimpin 
dr. Ni Made Lasmiwati  (23-9-2014) melakukan evaluasi terhadap program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Balita (GRSSI-B) di Amlapura dihadiri Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH dan Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Karangasem Nyonya Sujani Geredeg.
Direktur  dr. I Wayan Suardana, M. Repro  melaporkan, Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan bayi (GRSSI-B) adalah merupakan suatu gerakan yang dilaksanakan masyarakat bekerjasama dengan pemerintah   untuk menigkatka kualitas hidup perempuan yang mempunyai dampak terhadap penurunan angka kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB). Sedangkan tujuan umumnya adalah  meningkatkan kualitas SDM utamanya mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi sedangkan tujuan khususnya menurunkan AKI karea hamiul, melahirkan dan ifas, menurunkan AKB, menigkatkan pengetahua ibu mengenai PMS, HIV/AIDS, kehamilan, melahirkan, pemberian ASI eksklusif, perawatan bayi, aborsi, kesehatan reprduksi remaja dan perkawinan usia dewasa. Memantapkan pengetahuan, wawasan, kmitmen dan dukungan pihak legeslatif, Kepala Daerah dan sektor terkait tentang faktor berhubungan dengan AKI dan AKB serta penanggulangan secara terpadu. 
Dikatakan, komitmen RS meningkatkan pelayanan kesehatan untuk  menurunkan kematian ibu dan bayi,   telah dibuktikan dengan perolehan penghargaan juara I tingkat Propinsi  tahun 2008. Langkah lain yang konsisten dilakukan selama ini meliputi penataan  menejemen RS mendukung program pelayanan kesehatan Ibu dan bayi, memberikan pelayanan antenatal, konseling kesehatan perinatal dan neonatal, telah melaksanakan persalinan bersih dan aman, inisiasi menyusuai dini, kontak kulit ibu dan bayi, melaksanakan phonek 24 jam, melaksanakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung dan pelayaan neonatal sakit, melaksanakan rujukan dua arah dan membia jejaring rujukan, pelayanan imunisasi bayi, tumbuh kembang, mempunyai klinik KB rumah sakit, melaksanakan audit maternal dan perinatal berkelanjutan serta  memberdayakan kelompok pendukung ASI.
Ketua Tim penilai dr. I Made Wenata jembawan Sp.OG   mengatakan, gerakan  Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi  merupakan program yang sangat penting dan strategis karena dengan  Gerakan ini kita akan terpacu untuk mewujudkan penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.  Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa target Millenium MDG’s  yang merupakan target global yang harus dicapai oleh seluruh negara terutama negara yang sedang berkembang di seluruh dunia adalah Memberantas Kemiskinan dan kelaparan, Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua, Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, Menurunkan kematian Anak, Meningkatkan Kesehatan Ibu, Mengendalikan HIV-AIDS, Malaria dan TBC, Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup dan Mengembangkan pembangunan di tingkat global. Dalam upaya mencapai target MDGs, peran Pusat dan Daerah sangat besar. Target tersebut  tidak mungkin dapat dicapai  tanpa kerjasama yang erat, serta bahu membahu, antar Pusat dan Daerah. Dilain pihak disadari, terdapat perbedaan permasalahan antar wilayah  yang antara lain meliputi kondisi geografis dan sosial budaya masyarakat.
Wakil Bupati Karangasem I Made sukerana,SH mengatakan, Pemerintah Kabupaten dan Propinsi secara bersama sama menggulirkan program JKBM yang didanai dari APBD Kabupaten dan APBD Propinsi. RSUD Karangasem mendapat alokasi anggaran 15,9 milyar untuk melayani pasien JKBM termasuk membayar pasien JKBM asal Karangasem yang di rawat di rumah sakit lain.
Terkait GRSSI-B ini, program JKBM tentunya diharapkan semua ibu hamil mendapat akses pelayanan kesehatan yang sangat mudah karena tidak perlu lagi memikirkan biaya,mulai dari persalinan di bidan praktek swasta,puskesmas dan rumah sakit.
Diharapkan,  semua masyarakat tercover jaminan pelayanan kesehatan baik melalui Program JKN, JKBM, dan Jaminan Kesehatan lainya sehingga tidak ada lagi masalah pembiayaan bagi masyarakat terutama masyarakat yang kurang mampu. Pembangunan fisik Rumah Sakit ditujukan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Karangasem dengan memberikan perhatian di bidang SDM, pembangunan fisik seperti pembangunan Gedung PONEK, Pembangunan Gedug Ruang Perawatan bantuan PIP (Pusat Investasi Pemerintah), rehab ruang perawatan anak (Ruang Melati) serta melengkapi peralatan sarana dan prasarana rumah sakit yang lainnya seperti pengaspalan jalan masuk ke Gedung Wijaya Kusuma serta bantuan penempatan dan pengangkatan dokter spesialis yang baru agar RSUD Kab. Karangasem kelak dapat ditingkatkan menjadi RSUD kelas B. Saya berharap kepada dokter, bidan perawat dan tenaga kesehatan lainnya yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dapat mengabdi dengan penuh tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang sebaik -baiknya sehingga tujuan bersama terkait GRSSI-B dapat tercapai.
Terkait program GRSSI-B  pemerintah  memberikan penghargaan kepada seluruh jajaran Tim Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi Kabupaten Karangasem Karangasem yang telah berusaha keras melaksanakan program Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi di RSUD Karangasem  secara berkelanjutan.  Pemkab Karangasem berkepentingan untuk mendukung pelaksanaan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi  karena program ini salah satu bentuk program yang pro-rakyat yang dampaknya dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Bentuk komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem di bidang Kesehatan adalah alokasi anggaran yang cukup, memadai dalam membiayai program.
Hadir saat itu Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Karangasem, Tim GRSSI-B Kabupaten Karangasem, Pokja GRSSIB RSUD Karangasem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar