widgets

web widgets

Sabtu, 27 September 2014

MENPAREKRAF ELKA PANGESTU "Program Desa Wisata Optimis Berlanjut Karena Pro Rakyat"


Kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Elka Pangestu ke Kabupaten Karangasem, Sabtu (27/9/2014)
Program Desa Wisata optimis bisa berlanjut terus mengingat merupakan program pro rakyat berbasis pemberdayaan dan berorientasi pada masyarakat desa. Kendati terjadi peralihan kepemimpnan dalam Kabinet yang terpenting adalah substansi dari program yang sejalan dengan misi pemerintahan baru.

 Menparekraf Elka Pangestu menegaskan hal tersebut didepan Pers usai menyerahkan penghargan Desa Wisata di Desa Adat Jasri Subagan Karangasem Bali (Sabtu, 27-9-2014). Ia merasakan event pemberian penghargaan terhadap pemenang Lomba Desa Wisata bagaikan pemberian Piala Oscar di Ameriaka amun rasa nuansa pedesaan dan kerakyatan. Justru inilah model program pembangunan yang sekarang menjadi tend, melibatkan masyarakat, dirasakan langsung dan memajukan ekonomi masyarakat. Jika selama ini kue pariwisata sebagian besar dinikmati kaum pemodal, kini saatnya rakyat yang mesti menjadi penentu utama bukan lagi pengusaha besar. Bahkan para wisatawan kini enggan menginap di lokawisata yang tak ada peghuninya, tetapi mencari tempat peristirahatan yang ada penghuni untuk diajak berinteraksi.

 Model konsep PNPM Desa Wisata adalah jawabannya, dimana wisatawan disiapkan bisa berada ditengah masyarakat mengetahui,  merasakan serta  larut ada didalam aktifitas warga, menikmati pelbagai aktifitas sosial, seni, keseharian dan event spiritual yang apa adanya. Namun guna mewujudkan itu,  wajib diperhatikan dan disiapkan masalah sanitasi, kebersihan, kenyamanan, aspek pendukung baik kerajinan, kesenian, budya dan atraksi lainnya sehingga didalam desa wisata itu memberi inspirasi bagi wisatawan dapat menghibur dan memberi daya tarik. Memang sebagian wisatawan senang berkunjung ke tempat sepi namun sebagian lagi ingin ada didalam kehidupan masyarakat pedesaan yang jauh dari ketergesaan, hiruk pikuk ekonomi dan sederhana.

 Bupati Karangasem I Wayan Geredeg mengatakan, terkait program desa wisata Karangasem justru telah memetakan keberadaan desa-desa wisata yag dapat diarahkan untuk bisa menjadi tempat berwisata para wisatawan manca negara maupun dalam negeri. Tahun 2014 ada 10 desa wisata sudah dibina untuk menyongsog era pariwisata berbasis kehidupan masyarakat secara langsung. Disamping itu untuk wisatawan yang suka dengan spiritual juga disiapkan desa-desa yang memiliki potensi spiritual seperti Besakih, Sidemen dsb. Karangasem cukup kaya dengan aktifitas spiritual mengingat didukung paling banyak Pura Kahyanga Jagat di Bali diantara Kabupaten lain seperti keberadaan Kahyangan Jagat Pura Besakih, Pura Luhur Lempuyang, Pura Andakase, Pura Dalem Puri, Pura Silayukti, Pura Rambut Petung di Pesedahan Manggis (sesuai Lontar Padma Bhuana), Pura Pasar Agung Giri Toangkir di Sebudi Selat, Pura Bhur Buah Swah di Seraya Karangasem dan Pura-pura lainnya yang memiliki riwayat dan sejarah unik.

 Menyangkut kebersihan desa wisata, Bupati Geredeg menegaskan, Pemkab Karangasem bahkan selama ini terus menerus tanpa henti melakukan gebrakan gerakan anti sampah plastik. Semua desa dimotivasi untuk mengumpulkan sampah plastik melalui rintisan bank-bank sampah dan setelah terkumpul dibeli Pemeritah Kabupaten dengan harga Rp. 2.000 per kilogram. Bahkan di Desa Adat Jasri telah melakukan gerakan tersebut sejak beberapa tahun sehingga mendukung kenyamanan dan kebersihan desa wisata Jasri yang berhasil menjadi Desa Wisata Terbaik Nasional tahun 2013.

 Demikian pula terkait keberadaan LPD (Lembaga Perkreditan Desa) sudah berhasil memberi fasilitas modal bagi masyarakat yang hendak mengembangkan akomodasi pariwisata sehingga bisa langsung diikmati keuntungannya oleh masyarakat. Untuk mewadahi kreatfitas dan hasil kerajinan masyarakat Pemkab Karangasem juga telah membangun UKM Centre agar menjadi pusat pasar kerajinan khas Karangasem sebagai salah satu  paket perjalanan wisata dan membeli souvenir di Karangasem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar