Bupati Karangasem I Wayan Geredeg saat Roadshow di Bebandem, Kamis (2/10/2014) di Balai Serbaguna, Bebandem, Karangasem
|
Dikatakannya, secara umum pembangunan di Kabupaten Karangasem didana dari
APBD Kabupaten Karangasem tahun Anggaran 2014. PAD Kabupaten Karangasem
mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 22 milyar lebih sampai tahun 2013
terealisasi sebesar 168 milyar lebih. Pada tahun 2014 PAD dalam APBD Induk
ditargetkan sebesar 160 milyar lebih, meningkat sebesar 660% lebih. Pada tahun
2014 PAD dalam APBD Induk ditargetkan sebesar
160 milyar lebih, sedangkan dalam APBDP 2014 target ditingkatkan menjadi
202 milyar lebih. Sementara realisasi PAD sampai dengan bulan Agustus 2014
sudah mencapai 131 milyar lebih atau 80% dari target APBD Induk.
APBD Kabupaten Karangasem juga
megalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 286 milyar lebih sampai dengan
tahun 2014 sebesar 1,1 triliyun lebih pada APBD Induk dan meningkat menjadi 1,2
triliyun lebih pada APBD Perubahan. Demikian pula dengan belanja modal dalam
APBD Kabupaten Karangasem mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 26
milyar lebih pada APBD Induk, meningkat menjadi 209 milyar lebih pada APBD
Perubahan.
Belanja tidak langsung yang berupa
hibah dan bantuan sosial (Bansos) yang disalurkan oleh pemerintah
Kab.Karangasem kepada masyarakat pada APBD Tahun Anggaran 2014 berjumlah 57
milyar lebih kepada 2.584 masyarakat/kelompok orang penerima yang tersebar di 8
kecamatan. Bansos tersebut dimanfatkan oleh masyarakat penerima untuk
pembangunan atau rehabilitasi fasilitas umum seperti bale banjar, untuk
pembangunan tempat ibadah, untuk penyelenggaraan upacara keagamaan yang
bersifat massal maupun untuk bantuan kesenian.
Selain melalui paket hibah dan
bansos, Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sudah melaksanakan penanganan terhadap rumah tak layak
huni, melalui program bedah rumah. Program ini dibiayai oleh Pemerintah Pusat,
Provinsi, dan Kabupaten. Dari 11.545 unit rumah tak layak huni pada tahun 2011,
sampai dengan tahun 2014 telah mendapat penanganan melalui Kemenpera sebanyak
2.831 unit, melalui APBN 275 unit, APBD Provinsi Bali 315 unit, APBD Kabupaten
Karangasem 313 unit dan oleh swasta melalui CSR sebanyak 65 unit. Jadi rumah
tidak layak huni yang sudah mendapat penanganan sebanyak 3.799 unit. Dengan demikian
masih terdapat 6.839 unit yang harus ditangani.
”Mudah-mudahan rencana Kemenpera untuk membantu penanganan rumah tak layak
huni pada tahun 2015 sebanyak 821 unit dapat terwujud, sehingga target tahun
2015 Kabupaten Karangasem bebas dari rumah tak layak huni bisa tercapai,”
harapnya.
Menurutnya, penanggulangan
kemiskinan yang telah dilakukan secara bersama-sama sudah menampakan hasil yang
baik. Bila pada tahun 2005 masih terdapat 30.300 penduduk miskin atau 7,67%
dari jumlah penduduk Kabupaten Karangasem, maka hingga tahun 2012 jumlah
penduduk miskin sudah menurun menjadi 22.940 jiwa atau 5,63%. Hasil ini tentu
belum memuaskan kita semua, sehingga Pemerintah Kabupaten Karangasem pada Tahun
Anggaran 2014 ini menanggulangi kemiskinan dengan strategi kluster, dimana
terdapat 4 sistem kluster. Kluster I yaitu pengentasan kemiskinan berbasis
keluarga melalui beras untuk rakyat miskin (Raskin), bantuan operasional
sekolah (BOS) maupun Program Keluarga Harapan (PKH). Anggaran yang dialokasikan
mencapai hampir 85 milyran rupiah. Kluster II, pengentasan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat seperti dengan PNPM Mandiri. Alokasi anggaranya 39
milyar rupiah lebih. Kluster III pengentasan kemiskinan berbasih usaha mikro
kecil seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan alokasi anggaran 115 milyar
lebih. Total anggaran yang digunakan untuk penanggulangan kemiskinan dengan
sistem kluster ini mencapai 244 milyar rupiah lebih.
Evaluasi pembangunan yang merupakan
langkah pemerintah daerah guna meningkatkan pemantauan terhadap hasil-hasil
pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten
Karangasem, khususnya di Kecamatan Bebandem.
Seketariat Daerah Kabupaten
Karangasem Ir. I Gede Adnyana Mulyadi, M.Si memaparkan, pembangunan yang sudah
atau sedang dikerjakan di Kecamatan Bebandem tahun 2014 total dana Rp.
19.402.776.874 dengan klasifikasi jenis pembangunan, pertama, paket pekerjaan
konstruksi/fisik dengan total pagu dana Rp.16.218.576.874 antara lain 12,50 Km pekerjaan
jalan Rp.9.165.780.000, 4 paket pekerjaan air bersih Rp.1.191.500.000, 20 paket
pekerjaan irigasi Rp.2.537.500.000, 3 paket penyehatan lingkungan pemukiman
Rp.489.500.000, 14 paket pekerjaan bangunan gedung Rp2.834.296.874. Kedua,
paket pekerjaan barang/jasa lainnya total pagu Rp 2.086.850.000 antara lain 7
paket pengadaan bibit ternak Rp.315.000.000,116 paket pengadaan bibit tanaman
Rp.1.771.850.000. Ketiga, paket pekerjaan jasa konsultasi dengan total pagu
dana 1.097.350.000 antara lain 6 paket pekerjaan perencana Rp.8.97.350.000, dan
4 paket pekerjaan pengawasan Rp.200.000.000.
Camat Bebandem Drs. I Made
Sugiartha, M.Si melaporkan untuk Kecamatan Bebandem jumlah RTM tahun 2014
sebanyak 2395 RTM sudah berhasil
diturunkan atau berkurang sebanyak 1497 RTM. Sementara rumah tidak layak huni
di Kec Bebandem tahun 2014 sebanyak 819. Dalam kesempatan tersebut dilaporkan juga pelayanan
bidang pemerintahan, pembangunan, kesejahteraan sosial, kegiatan
pelayanan umum serta pelayanan ketentraman dan ketertiban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar