widgets

web widgets

Jumat, 03 Oktober 2014

Sosialisasikan APBD Perubahan - Bupati Geredeg Awali Roadshow di Bebandem

       
Bupati Karangasem I Wayan Geredeg saat Roadshow di Bebandem, Kamis (2/10/2014) di Balai Serbaguna, Bebandem, Karangasem
          
      Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH.MAP, sosialisasikan APBD Perubahan mengawali roadshow pembinaan, evaluasi pembangunan dan penanggulangan kemiskinan, Kamis (2/10/2014) di Balai Serbaguna, Bebandem, Karangasem.
Dikatakannya, secara umum pembangunan di Kabupaten Karangasem didana dari APBD Kabupaten Karangasem tahun Anggaran 2014. PAD Kabupaten Karangasem mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 22 milyar lebih sampai tahun 2013 terealisasi sebesar 168 milyar lebih. Pada tahun 2014 PAD dalam APBD Induk ditargetkan sebesar 160 milyar lebih, meningkat sebesar 660% lebih. Pada tahun 2014 PAD dalam APBD Induk ditargetkan sebesar  160 milyar lebih, sedangkan dalam APBDP 2014 target ditingkatkan menjadi 202 milyar lebih. Sementara realisasi PAD sampai dengan bulan Agustus 2014 sudah mencapai 131 milyar lebih atau 80% dari target APBD Induk.
            APBD Kabupaten Karangasem juga megalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 286 milyar lebih sampai dengan tahun 2014 sebesar 1,1 triliyun lebih pada APBD Induk dan meningkat menjadi 1,2 triliyun lebih pada APBD Perubahan. Demikian pula dengan belanja modal dalam APBD Kabupaten Karangasem mengalami peningkatan dari tahun 2005 sebesar 26 milyar lebih pada APBD Induk, meningkat menjadi 209 milyar lebih pada APBD Perubahan.
            Belanja tidak langsung yang berupa hibah dan bantuan sosial (Bansos) yang disalurkan oleh pemerintah Kab.Karangasem kepada masyarakat pada APBD Tahun Anggaran 2014 berjumlah 57 milyar lebih kepada 2.584 masyarakat/kelompok orang penerima yang tersebar di 8 kecamatan. Bansos tersebut dimanfatkan oleh masyarakat penerima untuk pembangunan atau rehabilitasi fasilitas umum seperti bale banjar, untuk pembangunan tempat ibadah, untuk penyelenggaraan upacara keagamaan yang bersifat massal maupun untuk bantuan kesenian.
            Selain melalui paket hibah dan bansos, Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sudah melaksanakan penanganan terhadap rumah tak layak huni, melalui program bedah rumah. Program ini dibiayai oleh Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten. Dari 11.545 unit rumah tak layak huni pada tahun 2011, sampai dengan tahun 2014 telah mendapat penanganan melalui Kemenpera sebanyak 2.831 unit, melalui APBN 275 unit, APBD Provinsi Bali 315 unit, APBD Kabupaten Karangasem 313 unit dan oleh swasta melalui CSR sebanyak 65 unit. Jadi rumah tidak layak huni yang sudah mendapat penanganan sebanyak 3.799 unit. Dengan demikian masih terdapat 6.839 unit yang harus ditangani.
”Mudah-mudahan rencana Kemenpera untuk membantu penanganan rumah tak layak huni pada tahun 2015 sebanyak 821 unit dapat terwujud, sehingga target tahun 2015 Kabupaten Karangasem bebas dari rumah tak layak huni bisa tercapai,” harapnya.
            Menurutnya, penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan secara bersama-sama sudah menampakan hasil yang baik. Bila pada tahun 2005 masih terdapat 30.300 penduduk miskin atau 7,67% dari jumlah penduduk Kabupaten Karangasem, maka hingga tahun 2012 jumlah penduduk miskin sudah menurun menjadi 22.940 jiwa atau 5,63%. Hasil ini tentu belum memuaskan kita semua, sehingga Pemerintah Kabupaten Karangasem pada Tahun Anggaran 2014 ini menanggulangi kemiskinan dengan strategi kluster, dimana terdapat 4 sistem kluster. Kluster I yaitu pengentasan kemiskinan berbasis keluarga melalui beras untuk rakyat miskin (Raskin), bantuan operasional sekolah (BOS) maupun Program Keluarga Harapan (PKH). Anggaran yang dialokasikan mencapai hampir 85 milyran rupiah. Kluster II, pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat seperti dengan PNPM Mandiri. Alokasi anggaranya 39 milyar rupiah lebih. Kluster III pengentasan kemiskinan berbasih usaha mikro kecil seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan alokasi anggaran 115 milyar lebih. Total anggaran yang digunakan untuk penanggulangan kemiskinan dengan sistem kluster ini mencapai 244 milyar rupiah lebih.
            Evaluasi pembangunan yang merupakan langkah pemerintah daerah guna meningkatkan pemantauan terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Karangasem, khususnya di Kecamatan Bebandem.
            Seketariat Daerah Kabupaten Karangasem Ir. I Gede Adnyana Mulyadi, M.Si memaparkan, pembangunan yang sudah atau sedang dikerjakan di Kecamatan Bebandem tahun 2014 total dana Rp. 19.402.776.874 dengan klasifikasi jenis pembangunan, pertama, paket pekerjaan konstruksi/fisik dengan total pagu dana Rp.16.218.576.874 antara lain 12,50 Km pekerjaan jalan Rp.9.165.780.000, 4 paket pekerjaan air bersih Rp.1.191.500.000, 20 paket pekerjaan irigasi Rp.2.537.500.000, 3 paket penyehatan lingkungan pemukiman Rp.489.500.000, 14 paket pekerjaan bangunan gedung Rp2.834.296.874. Kedua, paket pekerjaan barang/jasa lainnya total pagu Rp 2.086.850.000 antara lain 7 paket pengadaan bibit ternak Rp.315.000.000,116 paket pengadaan bibit tanaman Rp.1.771.850.000. Ketiga, paket pekerjaan jasa konsultasi dengan total pagu dana 1.097.350.000 antara lain 6 paket pekerjaan perencana Rp.8.97.350.000, dan 4 paket pekerjaan pengawasan Rp.200.000.000.
            Camat Bebandem Drs. I Made Sugiartha, M.Si melaporkan untuk Kecamatan Bebandem jumlah RTM tahun 2014 sebanyak  2395 RTM sudah berhasil diturunkan atau berkurang sebanyak 1497 RTM. Sementara rumah tidak layak huni di Kec Bebandem tahun 2014 sebanyak 819. Dalam kesempatan tersebut dilaporkan juga pelayanan bidang pemerintahan, pembangunan, kesejahteraan sosial, kegiatan  pelayanan umum serta  pelayanan ketentraman dan ketertiban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar