Pembukaan Sosialisasi penanggulangan Kanker Serviks |
HUMAS KARANGASEM- Ketua YKI Kabupaten Karangsem Nyonya Sujani
Geredeg membuka secara resmi sosialisasi penanggulangan kanker serviks. Dengan
narasumber Kepala Puskesmas Karangasem
2 Desa Seraya I Ketut Suarjaya, SKM.
Kegiatan ini juga diisi pap smear gratis yang diikuti 20 orang warga di Puskesmas Karangasem 2, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Rabu
(3-12-2014).
Ketua
YKI Kabupaten Karangasem Nyonya Sujani Geredeg mengatakan, saat ini penyakit
kanker adalah masalah Internasioanal, sebagai salah
satu penyakit progresif yang berakhir dengan kematian. Untuk itu diperlukan
pola pengenalan penyakit kanker sejak usia dini dengan melaksanakan sosialisasi
ke desa-desa yang bertujuan meningkatkan pengetahuan terhadap penyebaran
penyakit kanker, khususnya kanker serviks.
Dikatakan, kanker serviks atau yang disebut juga sebagai
kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti
kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di
Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiganya. Dari data WHO
tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks
ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratassebagai penyebab
kematian wanita dunia.
Pengurus YKI Nyonya Wiwik Adnya Mulyadi dalam wawancara
khususnya menyampaikan, tujuan diselenggarakannya sosialisasi kanker serviks dan
pap smear gratis ini, mendeteksi lebih dini
ada tidaknya gangguan pada leher rahim sebagai gejala awal terinfeksi
virus penyebab kanker serviks. Dikatakan, kegiatan serupa akan dilakukan secara
kontinyu di setiap pelosok desa yang ada di Kabupaten Karangasem.
Kepala
Puskesmas Karangasem 2 Desa Seraya I Ketut Suarjaya, SKM
menambahkan, langkah tes pap smear memberikan fakta medis keberadaan virus
papiloma yang notabene adalah virus yang bertanggungjawab menyebabkan kanker
serviks. Pap smear memberikan kesempatan untuk melakukan deteksi dini dan
mengambil langkah yang dibutuhkan sebelum terlampau parah.
Disarankannya,
para wanita yang setidaknya berusia 21 tahun, sudah menikah atau sudah aktif
berhubungan seksual untuk melakukan tes pap smear, karena biasanya pada usia
tersebut alat reproduksi pada wanita telah berkembang sempurna. Pap smear
dilakukan lebih awal jika ada riwayat kanker serviks dari ibu, seusai menjalani
transpalasi organ, kemoterapi dan atau bila memiliki gaya hidup sering berganti
pasangan. “Kanker serviks memang dapat ditularkan melalui hubungan seksual,
tapi bukan berarti wanita yang belum pernah berhubungan seksual tidak akan
terkena kanker serviks. Kanker serviks dapat terjadi pada setiap wanita,”
katanya.
Penjabat Perbekel Seraya I Made
Samudra,SP mengungkapkan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya
masyarakat desa Seraya untuk mengetahui tentang bagaimana bahaya penyebaran penyakit
kanker serviks. Diharapkan, kegiatan serupa juga bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga dapat mengurangi beban bagi
masyarakat miskin di Kabupaten Karangasem.
(anie/penyoun29)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar