widgets

web widgets

Rabu, 10 September 2014

10 KALI SABET WTN BUPATI GEREDEG TERIMA TROPY WTN DARI MENHUB EE MANGINDAAN

Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyerahkan Tropy WTN kepada Bupati Karangasem, I Wayan Geredeg, SH, Rabu (10/9/2014) di Semesko Konvension Center, Jakarta Selatan
 Kabupaten Karangasem kembali berjaya memperoleh penghargaan bergengsi dibidang Moda Angkutan Transportasi Kota dengan Meraih Tropy Wahana Tata Nugraha (WTN) untuk penilaian tahun 2013 dan diserahkan tahun 2014. Kepastian tersebut menyusul penerimaan penghargaan yang dilakukan Mentri Perhubungan EE Mangindaan  kepada Bupati I Wayan Geredeg, SH (10-11-2014) di Semesko Konvensien Center Jakarta. Untuk perolehan Tropy Karangasem tercatat telah meraih sebanyak 10 kali diantaranya  3 kali  diraih secara berturut-turut dan 2 kali meraih plakat untuk penilaian tahun 2007 dan 2014 yang diterima tahun 2014. Saat penerimaan di Jakarta Bupati Karangasem I Wayan Geredeg,SH didampingi Kadis Perhubungan Drs. I Komang Daging,   unsur  Humas Protokol dan staf Dinas Perhubungan.
Mehub EE Mangindaan, mengatakan  penilaian WTN ini  adalah merupakan akibat adanya kepedulian dari pemerintah maupun masyarakat. Dikatakan, penghargaan ini sebenarnya adalah penghargaan dari presiden RI atau pemerintah pusat yang merupakan penilaian sejauh mana perhatian pemerintah,sekaligus menciptakan kriteria transportasi Provinsi, Kabupaten / Kota.
Bupati karangasem, I Wayan Geredeg ,SH mengatakan, penghargaan yang telah diterima Kabupaten Karangasem semoga dapat dipertahankan serta kedepan dapat ditingkatkan khususnya dari segi kualitas. Diharapkan,  juga berharap setelah Kabupaten Karangasem skian kali mendapat penghargaan, pemerintah pusat belum juga memberikan reward, seperti misalnya insentif yang sangat diperlukan guna meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana. Permasalahan yag dihadapi antara lain belum adanya angkutan bus sekolah untuk mengurangi beban anak  sekolah, apalagi melihat  dari kemampuan APBD yang masih terbatas.
           Penataan moda angkutan transportasi kota sangat penting artinya mengingat kedepan perkembangan dinamika arus kendaraan akan semakin tinggi. Untuk itu secara bertahap dari tahun ke tahun senantiasa diperlukan upaya untuk mengendalikan aspek-aspek transportasi baik masalah keterminalan, rambu, halte, arus kendaraan, fasilitas pendukung lain serta kebijakan yang berpihak kepada sistim penataan yang pro masyarakat. Hal tersebut penting dilakukan mengingat pengguna utama jalur transportasi adalah masyarakat khususnya kelompok masyarakat ekonomi kecil menengah.
Ka. Dinas Perhubungan Drs. I Komang Daging, (7-5-2014) menambahkan,   kriteria penilaian WTN mencakup tiga aspek utama  antara lain bidang umum, administratif dan Lapangan. Lingkup masalah terluas dalam cakupan Lomba WTN ada di sektor lapangan antara lain mencakup sarana seperti angkutan umum trayek tetap dengan 5 sub aspek, angkutan umum tidak dalam trayek tergolong tidak memiliki. Aspek prasarana meliputi Jalan  dengan 3 sub aspek, Trotoar mencaskup 5 sub aspek, Marka dengan 4 sub aspek, Rambu dengan 4 sub aspek, Halte dengan 4 sub aspek, Penyebrangan dengan 8 sub aspek, Persimpangan prioritas dengan 4 sub aspek, Parkir dengan 4 sub aspek, Terminal dengan 5 sub aspek, Pengujian Kendaraan, Pelayanan SIM dan  Pelayanan STNK.
     Sementara itu untuk Bidang Sumber Daya Manusia  menyangkut kedisiplinan menggunakan jasa transportasi terdiri 8 aspek, Aparatur  terdiri 6 aspek, Menejemen Kewenangan terdiri 5 aspek dan unsur Lainnya terdiri 3 aspek. Menurut, Komang Daging,  kedepan kondisi ketertiban lalu lintas Kota Amlapura diharapkan dapat dilakukan peningkatan sehingga lebih maksimal memperoleh skor penilaian nantinya. Meski Karangasem sebagai Kota Kecil namun secara ketertiban berlalu lintas diharapkan bisa terjamin dari segi keamanan dan kenyamanan, sehingga penggunaan sarana angkutan transportasi umum makin menarik dan berdayaguna bagi masyarakat.
Sejak lomba WTN dilaksanakan pada tahun 1995, Kota Amlapura sudah berhasil meraih tropy  sebanyak 9 kali  diantaranya 2 kali plakat  (2007, 2012) 3 tahun berturut-turut sebanyak 2 kali  yakni tahun (2005, 2006, 2007) dan tahun (2008, 2009,2010). Tahun 1998 lomba terhenti karena terjadi gejolak masa reformasi. Lomba yang kembali dilaksanakan tahun 2002, Amlapura juga berhasil menyabet tropy hingga berlanjut 2 tahun berturut-turut tahun 2002/2003 dan 2003/2004. Lomba kembali terhenti  tahun 2004/2005 karena adanya gelar pesta demokrasi Pemilu  2004, kembali pada lomba tahun 2005/2006 Amlapura juga berhasil meraih tropy WTN. Satu-satunya tropy lepas dari genggaman Amlapura dan hanya memperoleh plakat adalah pada lomba tahun 2006/2007 akibat kurang dimanfaatkannya penggunaan sabuk pengaman. Namun tropy kembali diraih pada lomba tahun 2008/2009 dan tahun 2009/2010 ini juga sukses mempertahankannya, dimana tropy  diserahkan  Mentri Perhubungan Freedy Numberi tahun 2010. Tahun 2010/2011 Karangasem hanya kebagian plakat saja namun kembali bisa meraih tropy untuk penilaian tahun  2012/2013 diterimakan tropynya tahun 2013 dan penilaian tahun 2014 diteriamakan penghargaannya tahun 2014. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar