widgets

web widgets

Selasa, 09 September 2014

MEMULIAKAN STANA LELUHUR KARANGASEM RINTIS PEMBANGUNAN PURA DALEM MAJAPAHIT



Kabag Humas Protokol Setda Kab. Karangasem, Drs. I Putu Arnawa, S.Ag.M.Si

 Memupuk srada bakti melalui pembangunan sarana tempat ibadah merupakan kewajiban umat terlebih menyangkut pura-pura yang diyakini merupakan stana dari leluhur yang disucikan dan dimulyakan. Terkait hal tersebut Bupati Karangasem I Wayan Geredeg,  merintis membantu  pembangunan Pura Dalem Majapahit, Ampel Gading, Malang Selatan dengan menggandeng Bupati Malang dalam peletakan batu pertama.
       Menurut Kabag Humas  Protokol Setda Kab. Karangasem Drs. I Putu Arnawa, S.Ag, M.Si (8-9-2014),  motivasi yang mendorong Bupati Karangasem untuk membantu fasilitasi pembangunan tempat ibadah di Ampel Gading Malang Selatan adalah untuk meningkatkan kekhusukan dan kehidmatan umat dalam melaksanakan rasa bakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa – Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasi sebagai Ida Betara Leluhur. Keberadaan stana Ida Hyang Pasupati di Pura Dalem Majapahit merupakan bagian situs yang perlu dibenahi dan ditingkatkan fungsi maknanya agar dapat memberi anugrah kerahayuan bagi umat yang memujanya.
      Dikatakan Arnawa, atas perhatian Bupati Malang yang sebelumnya sempat bertemu Bupati Karangasem sepakat untuk memberikan apresiasi terhadap situs yang merupakan pemujaan umat Hindhu di Malang Selatan dan juga nusantara lainnya sehingga menjadi salah satu sumber inspirasi menuntun umat lebih kuat keyakinan agamanya dan mempererat persaudaraan dan persatuan. Dari rancangan yang direncanakan ke depan bakal dibangun sejumlah pelinggih dan kawasan Pura menjadi suatu pusat spiritual umat dalam melaksanakan ibadah keagamaan. Situs Ampel Gading sangat erat bertalian dengan keberadaan Pura di Semeru Agung Senduro Lumajang, Pura di Gunung Agung Bali dan Pura di Gunung Rinjani Lombok dalam konteks keyakinan umat hindhu terhadap sejarah leluhurnya.
        Adapun perjalanan spirituaal menuju puncak acara di Ampel Gading Malang Selatan, diawali Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana, SH bersama Nyonya Sumawati Sukerana didampingi Kabag kesra Drs. I wayan Astika, M.Si, Kabag Humas Protokol Drs. I Putu Arnawa, S.Ag, M.Si bersama staf melakukan persembahyangan di petilasan permandian  Ken Dedes, Situs Singosasari dan Candi Gunung Kaw, yang akan  diakhiri melakukan  persembahyangan di Pura Kepasekan Solo bersama umat dan seluruh pengurus MGPSSR Kabupaten Karangasem dikoordinasikan Ketuanya I Gede Pawana.
       Untuk pembangunan pisik Pura nantinya akan mengadopsi kearifan lokal dengan nuansa kejawen karena seluruh pembangunannya diserahkan kepada komunitas umat setempat dengan konsep membumi dimana ada Mandala Pura, Karang Suci, Karang Lawas diatas tanah negara yang dibantu Lembaga Purbakala Nasional di Trowulan, yang juga direncanakan hadir dalam acara peletakan batu pertama.
     Mengutip Bupati Geredeg, Kabag Putu Arnawa mengatakan, agar panitia dari bali bersifat lebih banyak memediasi dalam pemabangunan pisik Pura yang nantinya akan menjadi milik dan kebanggaan umat Hindhu se nusantara (Indonesia). Untuk itu perlu didorong tumbuhnya partisipasi seluruh umat dari manapun dalam proses pembangunannya demi untuk mengajegkan alam semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar