widgets

web widgets

Sabtu, 27 September 2014

Trend Wisatawan Tinggal Dirumah Penduduk "MENPAREKRAF GELAR LOMBA DESA WISATA DI JASRI KARANGASEM"

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu didampingi Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH.MAP saat Berkunjung ke Desa Pakraman Jasri Karangasem Guna Meberikan Penghargaan Desa Wisata, Sabtu (27/9/2014)
 Menjawab tantangan trend perkembangan pasar wisatawan baru,  dimana wisatawan cenderung ingin tinggal / menginap dirumah penduduk, Menparekraf Mari Elka Pangestu menggelar Lomba Desa Wisata III di Desa Pakraman Jasri Subagan, Karangasem, Bali (27-9-2014), didampingi Dirjen Pengembangan Destinasi Wisata Dadang Rizki Ratman. Desa Adat / Pakraman Jasri dipilih karena merupakan Desa Wisata Nasional Terbaik 2013, dihadiri Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH, Ketua DPRD I Nengah Sumardi, SE, M.Si.
 Bupati Karangasem I Wayan Geredeg. SH ,melaporkan,  Kabupaten Karangasem sebagai salah satu Kabupaten tertinggal di Bali  melalui pengembangan sektor kepariwisataan telah mampu menurunkan angka kemiskinan dari semula sekitar 35.000 kini selama 10 tahun sudah tinggal 5,3 % lebih rendah dari rata-rata nasional. Keberhasilan itu tidak terlepas dari peran dan andil sektor pariwisata yang mampu mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif dibidang pariwisata, diperolehnya pemasukan berupa PAD dari keberadaan akomodasi wisata serta nilai tambah yang diperoleh masyarakat sekaligus menambah kesejahteraan secara langsung.
 Dikatakan Bupati Geredeg, guna menopang kebijakan pengembangan sektor pariwisata Karangasem sudah memiliki branding pariwisata yakni Pariwisata Spiritual (Spiritual Tourism), merintis Desa-Desa Wisata dan membangun infrastruktur seperti Pembangunan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo, sarana penunjang Pasar Seni, UKM Centre dan penataan kawasan wisata dan ODTW yang ada. Kepada Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bupati Geredeg minta agar tueut serta mendorong keberhasilan pembangunan Dermaga Cruise di pusat agar segera dapat diselesaikan karena sudah cukup lama mandeg karena adanya kesulitan sistim pelaksanaannya.
 Kabupaten Karangasem yang memiliki 3 kawasan pariwisata dan 26 Obyek dan Daya tarik Wisata (ODTW), bahkan sudah mampu tumbuh dengan angka 6,3% sehingga ememerlukan sarana infrastruktur seperti jalan by pass agar bisa dilanjutkan sampak ke Bali Timur dan Bali Utara sehingga pengembangan pariwisata tidak terhambat oleh keterbatasan transportasi.
 Ketua Penanggung Jawab Kegiatan mengatakan, kegiatan Lomba Desa Wisata merupakan kegiatan unggulan kepariwisataan sejak 3 tahun lalu sebagai jawaban atas tuntutan perkembangan wisata dlobal yang berorientasi pada segi pemberdayaan masyarakat. Penghargan Desa Wisata memilih 10 peringkat terbaik menjaring 148 desa dari 29 Propinsi dan menyeleksi 29 Nominasi  desa wisata dengan kriteria antara lain kemampuan mengakses informasi wisata, kemampuan daya tarik wisata, potensi wisata, keberadaman atraksi, keberadaan kelompok sosial dan dampak serta nilai eknomis yang ditimbulkan dari paket program PNPM mandiri bidang pariwisata yang diterima.
 Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DR. Mari Elka Pangestu mengatakan, kegiatan Lomba Desa Wisata merupakan ajang kompetisi branding desa wisata yang ada di tanah air, dengan segala kemajemukan dan kekhasan yang ada memberikan pengalaman berbeda dari wisatawan yang tinggal didalam pemmukiman penduduk. Kreatifitas desa dalam mengemas kegiatan memberi point tersendiri dalam penilaian sehingga benar-benar menuntut realitas sebenarnya dari program PNPM mandiri yang diterima.  Demikian pula kemampuan mengakses promosi wisata melalui media sosial internet akan memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan akomodasi wisata. Bahkan terpenting bagaimana bisa diciptakan kebersihan lingkungan, keramahan, interaksi sosial dengan wisatawan dan seni budaya yang bisa ditampilkan. Jika masyarakatnya kreatif maka akan mampu diwujudkan kesejahteraan dan dirasahakan kebahagiaan dalam mencapai keberhasilan.
 Ditegaskan Elka, melalui event Lomba Desa Wisata dann program PNPM Mandiri Pedesaan Desa Wisata merupakan bentuk apresiasi terhadap dinamika dan situasi sosial desa yang murni yang ditunjukkan penduduk lokal yang diharapkan bisa merasakan nikmatnya kue pariwisata. Konsep program pembangunan yang melibatkan peran serta masyarakat merupakan bentuk pemberdayaan yang menjiwai program PNPM Mandiri Pedesaan yang sudah diakui secara nasional.
 10 Besar Desa Wisata nasional yang meraih peringkat masing-masing peringkat 1 Desa Dieng Kulon Banjarnegara, peringkat 2 Desa Penglipuran Bangli, III Desa Ponco Kusomo, IV Kali Biru Kulon Progo, V Badak Satwa Singkawang, VI Desa Wukir Sari Bantul, VII Desa Sawarna Banten, VIII Desa Ponco Kusumo, IX Desa Gampong Punge Aceh dan peringkat 10 Desa Kalingono Purworwjo. Untuk Desa Juara I memperoleh Piala dan Uang sebesar Rp. 20.000.000 dan Juara kedua piala dan dana pembinaan Rp. 15.000.000 demikian juga peringkat yang lain memperoleh piala dan dana pembinaan.
 Usai gelar Lomba Desa Wisata dilakukan peninjauan pameran hasil produck dari masing-masing daerah pemenang lomba yang menunjukkan keunikan dan kekhasannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar